Pasukan Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Yerusalem Timur

Yerusalem - Pasukan Israel menghancurkan rumah sebuah keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki, beberapa setelah keluarga tersebut berupaya mencegah penggusuran.

Sejumlah besar polisi dan pasukan khusus Israel menggerebek rumah Salhiyeh dan menyegel kawasan sekitarnya pada Rabu jam tiga pagi.

Kepada Al Jazeera, keluarga tersebut mengatakan puluhan pasukan bersenjata berat memasuki rumah mereka saat mereka sedang tidur dan memukul anggota keluarga, menangkap enam orang di antara mereka termasuk kepala rumah tangga, kata Mahmoud Salhiyeh.

Sedikitnya 18 warga Palestina lainnya yang datang ke rumah Salhiyeh untuk memberi dukungan juga ditangkap.

Penggusuran rumah dimulai saat azan Subuh sekitar pukul 05.00 di mana saat itu terjadi hujan lebat. Keluarga beranggotakan 18 orang itu kini tak memiliki tempat tinggal.

Otoritas Israel membenarkan penggusuran tersebut dengan dalih untuk membangun sekolah pendidikan khusus bagi warga di lingkungan itu.

Yasmeen Salhiyeh (19) mengatakan, pasukan Israel mencabut aliran listrik ke rumah mereka dan menembakkan selongsong gas air mata di dalam dan di sekitar rumah.

Kepada Al Jazeera, dia mengatakan 50 pasukan "menggerebek rumah dan mulai memukul anggota keluarga laki-laki - mereka juga menyerang bibi saya".

"Mereka menarik ayah saya dari tempat tidur, memukulnya dengan kakak-kakak dan sepupu saya (sebelum ditangkap)," jelasnya.

"Tanpa memberikan mereka kesempatan untuk memakai baju."

Yasmeen menambahkan, pasukan Israel menembakkan peluru karet kepada para aktivis dan jurnalis yang berusaha menuju TKP penggusuran, menyebabkan beberapa orang terluka.

Video clip yang dibagikan online menunjukkan ambulans dihalangi saat menuju TKP.

Beberapa jam setelah penggusuran selesai dan pasukan Israel menarik diri dari TKP, Yasmeen mengatakan pihak keluarga dan kuasa hukum tidak mengetahui keberadaan keluarga yang ditangkap.

Israel awalnya berusaha menghancurkan rumah tersebut pada Senin, tapi keluarga Salhiyeh berusaha menghalangi dengan berdiri di atas atap dan mengancam akan meledakkan rumah tersebut daripada harus menghadapi penggusuran.

"Saya akan membakar rumah ini dan semua yang ada di dalamnya," ujar Mahmoud Salhiyeh dari atap rumahnya yang dikelilingi selongsong gas air mata.

"Saya bertarung dengan mereka selama 25 tahun, mereka mengirim penduduk yang ingin membeli rumah ini dan saya tidak setuju."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polisi Berhasil Menangkap Aksi Premanisme Pemalakan Supir Truk di Jakarta Selatan

Kasus Terkait Dugaan Pencabulan Terhadap Anak di Bawah Umur Oleh Seorang Guru Agama di Jakbar, Polisi Persilakan Bila Ada yang Mau Membuat Laporan

Polisi Berhasil Menangkap Pelaku Mutilasi di Bekasi yang di Duga Ada 3 Orang, 2 Orang Sudah di Amankan